Saturday, 10 October 2020

PITUNG ITU SOLIHUN?

  PITUNG ITU SOLIHUN ? Pitung merupakan tokoh Betawi . Cerita tentang pitung banyak sekali kontroversinya. Ada yang bilang pitung meramp... thumbnail 1 summary

 PITUNG ITU SOLIHUN?



Pitung merupakan tokoh Betawi. Cerita tentang pitung banyak sekali kontroversinya. Ada yang bilang pitung merampok. Ada yang bilang pitung itu jawara. Ada yang bilang pitung terpelajar. Ada yang bilang sosok pitung itu ada 7 orang. Ada yang bilang pitung itu jagoan.

Jadikah siapakah pitung itu? Untuk membicarakan pitung. Sudah seharusnya cerita pitung itu memiliki rujuan yang dapat dipertanggung jawabkan. Rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan itu hanya ada satu. Rujukan tersebut berasal dari mahred Vantil. Mahred Vantil berhasil menemukan korespondensi pitng dengan pengurus Masjid Al-atik Bukit Duri. Hal itu ditemukan saat pitung masih di penjara Bukit Duri.

Korespondensi itu menemukan fakta bahwa nama pitung itu adalah Solihun. Pitung itu adalah julukan yang bernama Solihun. Pada abad 19 terdapat nama Solihun itu cuku unik dan jarang. Dan pada abad 19 nama orang dibetawi pada saat itu biasanya nama yang mudah diucapkan. Contohnya seperti nama engkik.

Pitung itu adalah julukan. Namanya yang sebenarnya adalah Sholihun. Jika dilihat sumber koran-koran Belanda memiliki banyak julukan. Ada yang menyebutnya julukannya pitung. Ada yang menyebutnya betung. Betung itu memiliki arti bamboo hitam. Dijuluki betung karna postur pitung yang kekar seperti bamboo betung (bamboo hitam).

Sebenarnya asli manakah pitung itu? Sampai saat ini tidak diketahui pasti asal muasal pitung. Tapi dapat dibuat perkiraan. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1886. Persitiwa itu terjadi di Jembatan. Sekarang jembatan itu diberi nama Jembatan Si Pitung lokasinya berada di jalan Bandengan. Si pitung menyeberang jembatan yang hanya bisa masuk satu badan. Jembatan satu badan.

Menjadi adat dimanapun juga jika ada yang masuk jembatan satu badan yang lain pun jangan masuk ke jembatan satu badan dari arah berlawanan jangan masuk. Pitung masuk pertama kali di Jembatan satu badan. Lalu Ada orang Cina (bahasa resminya adalah orang dari warga keturunan tionghoa) juga yang memaksa masuk jembatan satu badan tersebut.

Orang Cina (keturunan Tionghoa) tidak mau mengalah. Saat ingin menyeberang di Jembatan satu badan itu. Malah orang Cina (keturunan Tionghoa) itu menantang si Pitung dengan keahlian mistik. Orang Cina tersebut mengeluarkan keahlian mistiknya. Orang Cina (keturunan Tionghoa) memutarkan pantatnya dengan kekuatan mistiknya memutarkan pantatnya kedepan.

Melihat ulah orang Cina (keturunan Tionhoa) itu mengeluarkan ilmunya. Pitung sontak pun marah. Pitung keluarkan goloknya. Lalu orang cina (keturunan Tiong Hoa) mati. Tidak ada saksi yang melihat kejadian itu. Pitung menghilang.

Lalu si pitung tertangkap dan dibawa di bui Glodok. Bui Glodok adalah nama dari penjara  Belanda di Glodok. Penjara Belanda di Glodok saat ini adalah Harco di Glodok.

Kemudian pitung di sidang. Pada persidangan itu pitung tidak ada yang mau menjadi saksi pembunuhan pitung kepada orang Cina. Sehingga pitung diberi hukuman badan saja selama delapan tahun. Selanjutnya pitung dibuang ke bui master didaerah yang bernama Bukit Duri. Lalu pitung melakukan korespondensi dengan pengurus masjid Al-Atik melakukan surat menyurat.

Pitung bisa disimpulkan merupakan seorang yang berasal dari kampung Gusti. Kampung Gusti merupakan kampung orang-orang yang profesinya menulis. Kampung Gusti merupakan kampung yang tidak jauh dari terjadinya pembunuhan orang Cina (keturunan Tiong Hoa) di Jembatan sebadan Bandengan saat itu.

Pitung diberi kabar bahwa saudaranya JI’I mati dibunuh oleh demang Maester Kornelis Kebayoran. Demang tersebut membunuh Ji’I dengan motif mencari muka. Karna demang tersebut tahu bahwa Ji’I adalah saudaranya si Pitung. Pitung tahu kabar mati saudaranya itu dari pengurus masjid Al Atik melalui surat menyurat.

Ji’I saudara pitung ini merupakan seorang pedagang. Ji’I mati oleh demang Maester kornelis. Mendapatkan informasi bahwa saudaranya Ji’I mati. Pitung melarikan diri dari penjara. Pitung mencari keberadaan demang Maester Kornelis. Demang maester kornelis ditemukan oleh Pitung. Seihingga pitung menembak demang maester kornelis dengan beceng (senjata pitung berupa pistol namanya sibongkok).

Pitung menjadi buron. Beliau hidup berpindah-pindah. Dari kejadian itu membuat resah orang Belanda. Sehingga membuat orang-orang Belanda menjadi ketakutan. Karna tersiar informasi yang bermacam-macam tentang si Pitung.

Sampai kepala (schaut) Polisi Heyne Belanda saat itu memakai dukun. Mengkibatkan kemarahan penasehat Bumi Putra dari Belanda. Penasehat  bumi Putra itu mengatakan tidak ada orang Belanda main dukun.  Penasehat Bumi Putra ini menyurati Ratu Belanda bahwa yang dilakukan schaut Heyne ini tidak benar.

Pitung ditemukan oleh polisi Belanda. Belanda menabur para intel nya untuk mencari pitung. Diketahui pitung sering melintas Kalimalang menuju Pondok Kopi. Pitung dijegat oleh Schout Heyne. Selama pertemuan schout Heyne dengan Pitung yang dijegat. Pada saat menjegat pitung juga sudah membawa mobil Ambulance.

Schout Heyne tidak melupakan pesan dukun kepadanya. Jika ingin membunuh si Pitung harus menggunakan peluru emas. Schout Heyne menembakkan empat peluru. Salah satu peluru yang digunakan adalah peluru emas. Tapi saat ditembak pitung juga tidak langsung mati. Selanjutnya pitung dibawa kedalam mobil ambulance yang sudah dibawa sekaligus oleh Schout Heyne.

Pitung mengalami skaratul maut. Dalam penelitian Mahred Vantil. Dalam catatan-catatan kepolisian Belanda yag dikumpulkan oleh Mahred Vantil. Pitung menyanyi didalam ambulance. Diduga si pitung mengalami rumah tangga yang tidak Bahagia dari kedua orang tuanya. Menjadi anak broken home se hingga membuat pitung tidak Bahagia. Kehilangan amicemade.

Pitung pun bernyanyi nina bobo (Batavian lalabaye)saat skaratul maut. Dung indung. Sipitung mau bobo. Bobonye lagi dalam ayunan. Boboklah bobo. Sipitung mau bobo. Kalau tak bobo digigit nyamuk.

Schout Heyne pun marah melihat pitung bernyanyi. Sraaaah koe pitung. Kau menyanyi terus. Kau menyanyi terus. Seharusnya koe mengajukan permintaan terakhir. Mau minum apa? Mau makan apa? Bukan menyanyi terus kata Schout Heyne.

Pitung menginginkan Tuak Pakai es saat skaratul maut. Permohonan pitung itu dikabulkan oleh Schout Heyne. Schout Heyne menyuruh supir ambulan itu untuk mencari Tuak pakai es. Mobil ambulance berhenti dan menemukan penjual Tuak pakai Es. Pitung pun wafat saat tuak pakai es yang diminum nya belum habis.

Pada zaman itu minum pakai es sangat mewah. Siapapun yang minum pakai es dianggap sudah hebat. Karna kulkas saat itu sangat mahal. Tidak ada yang mampu membeli kulkas.

Ambulance yang membawa pitung langsung menuju ke Hospital Militer yang sekarang bernama RSPAD Gatot Soebroto. Empirik jenasah pitung yang tidak dikenal keluarganya. Lalu Siapapun pada waktu itu. Korban siapapun yang tidak dikenal. Langsung dikubur dipelataran RSPAD Gatot Subroto.

 

 

 

 

Sumber:

Mahrid Vantil yang diceritakan oleh babe Ridwan Saidi sang Budayawan Betawi.

Ditonton pada tanggal 10 September 2020

Di cenel macan idealis https://www.youtube.com/watch?v=GK8PhM0CXUU








#RSPAD #Betawi #Jakarta #Glodok #Belanda #Pitung #Polisi #sejarah #waktu #cina #Bandengan #kalimalang

No comments

Klik Iklannya dun...