Tuesday, 2 August 2016

UJI KOMPETENSI 1

UJI KOMPETENSI 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d! 1. Faktor pembentuk m... thumbnail 1 summary
UJI KOMPETENSI 1

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d!

1. Faktor pembentuk muka bumi di daratan maupun lautan yang berasal dari dalam bumi dinamakan...
a. tenaga Eksoterm
b. tenaga endogen
c. tenaga endoterm
d. tenaga eksogen

2. Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun vertikal, dinamakan...
a. Gerakan tektogenetik
b. gerakan epirogenetik
c. gerakan vulkanik
d. gerakan orogenetik

3. Gerakan turunnya suatu daerah sehingga permukaan air laut kelihatan naik, dinamakan gerakan...
a. gerakan tektogenetik
b. gerakan epirogenetik
c. gerakan vulkanik
d. gerakan orogenetik

4. Suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kulit bumi yang palstis, dinamakan...
a. Cekungan
b. Lipatan
c. Patahan
d. Sambungan   

5. Salah satu gejala alam yang mencakup peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma (massa cair pijar) kepermukaan bumi melalui suatu rekahan dalam kerak bumi, dinamakan...
a. tektogenetik
b. erosi
c. vulkanisme
d. epirogenetik

6. Lapisan tanah yang terletak lebih dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya, dinamakan...
a. Graben
b. Horst
c. Dekstral
d. Block Mountain

7. Dibawah ini gunung jenis ...
a. kerucut (strato)
b. corong (Maar)
c. tameng (perisai)
d. lancip

8. Tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi yang berperan untuk membentuk permukaan bumi dinamakan...
a. Tenaga Eksoterm
b. Tenaga Endogen
c. Tenaga Endoterm
d. Tenaga Eksogen

9. Gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api dinamakan...
a. Gunung vulkanik
b. Gempa tektonik
c. Gempa runtuhan
d. Gempa bumi

10. Jenis batuan yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen, dinamakan...
a. Batuan Sedimen
b. Batuan Beku
c. Batuan Metamorf
d. Batuan Marmer

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini denan benar!
1. Jelaskan perbedaan antara gerakan epirogentik positif, epirogenetik negatif!
2. Jelaskan perbedaan antara lipatan tegak dan lipatan miring!
3. Jelaskan perbedaan antara Horst, Graben, dan dekstral!
4. Jelaskan bentuk-bentuk gunung berapi!
5. Jelaskan macam-macam gempa bumi menurut sebabnya!

Monday, 1 August 2016

PERMUKAAN BUMI (BAGIAN 2)

PERMUKAAN BUMI ( Bagian 2) B. Tenaga Eksogen Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi . Tenaga ini bersifat meru... thumbnail 1 summary
PERMUKAAN BUMI
(Bagian 2)

B. Tenaga Eksogen
Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini bersifat merusak dan mengikis kulit bumi, terutama pada bagian-bagian yang tinggi, tetapi sebaliknya tenaga eksogen mengikis bagian-bagian yang rendah. Faktor yang berperan sebagai tenaga eksogen adalah air, angin, organisme, sinar matahari, dan es. Tenaga eksogen bisa menyebabkan terjadinya pelapukan (weathering), erosi, denudasi, tanah longsor, dan tanah menjalar (soil creep).

Jenis Batuan
Semua bahan yang membentuk lapisan kulit bumi disebut batuan. Berdasarkan proses pembentukannya jenis batuan terdiri dari batuan beku, batuan endapan (sendiment), batuan malihan (metamorf).
1. Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku. Batuan ini terjadi ketika magma naik ke permukaan bumi temperatur dan tekanannya semakin berkurang, sehingga benda yang cair dan liat berubah menjadi padat berbentuk kristal.

2. Batuan Endapan (sedimen)
Batuan Sedimen adalah jenis batuan yang terjadi karena proses pengendapan (sedimentasi). Batuan sedimen terutama berasal dari batuan beku yang lapuk karena faktor-faktor penyinaran matahari, hujan, pendinginan, aliran, pukulan gelombang, hewan, tumbuhan dan manusia.

3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen. Karena pengaruh tenaga alam, yaitu suhu dan tekanan udara, dalam jangka waktu tertentu sifat batu-batuan tersebut berubah. Perubahan sifat batu-batuan tersebut dikarenakan terjadinya diagenesa dan metamorfosis. Diagenesa adalah perubahan  sifat batuan karena suhu dan tekanan yang tidak tinggi. Sedangkan metamorfosis adalah sifat perubahan wujud sehingga bentuk dan susunan yang semula tidak nampak.

a. Pelapukan
Pelapukan adalah proses hancurnya batuan pada kulit bumi. Pelapukan Terdiri dari tiga jenis, yaitu : pelapukan fisik, pelapukan kimiawi dan pelapukan biologis.
1) Pelapukan fisik atau mekanis
Pelapukan fisik atau mekanik adalah proses pemecahan batuan. Menjadi batuan yang lebih kecil sebagai hasil dari tenaga fisik yang bekerja pada batuan tersebut. Pelapukan ini umumnya terjadi karena pengaruh penyinaran matahari. Siang hari terjadi pemuaian karena pemanasan matahari. Perubahan temperatur pada siang dan malam hari menyebabkan batuan pecah.
2) Pelapukan Kimiawi
Pelapukan Kimiawi adalah pelapukan yang merusak batu-batuan sekaligus mengubah susunan kimiawinya. Pelapukan ini sering disebut juga dikomposisi, karena batuan tidak hanya mengalami perubahan fisik. Tetapi juga mengalami perubahan komposisi. Proses kimiawi sangat dipegaruhi oleh kondisi iklim, namun tumbuh-tumbuhan dan binatang juga ikut berperan secara langsung maupun tidak langsung.
3) Pelapukan Biologis
Pelapukan Biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti cacing, rayap, semut, dan akar tumbuh-tumbuhan masuk kedalam celah-celah batuan.

b. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi yang disebabkan oleh air mengalir, gelombang, es, dan angin. Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya erosi terdiri dari:
1. Erosi sungai
2. Erosi Air Laut
3. Erosi Es (gletser)
4. Erosi Angin (deflasi)

c. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses terkumpulnya bahan-bahan yang diangkut oleh air, angin, dan gletser/es pada suatu tempat untuk sementara waktu atau dalam jangkan waktu yang lama. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, sedimentasi terdiri dari:
1. Sedimentasi aquatis, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh air.
2. Sedimentasi Aeris, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh angin.
3. Sedimentasi Marine, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh air laut.
4. Sedimentasi Glasial, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh gletser/es.

Dampak positif dan nagatif tenaga endogen dan eksogen
Kegiatan pembentukan muka bumi karena tenaga endogen memiliki dampak positif seperti :
  1. Sebuah gunung yang meletus akan mengeluarkan magma yang menjadi lava. Lava ini bila membeku selama beberapa tahun akan menjadi lahan pertanian yang subur.
  2. Gejala diatropisme seperti patahan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang unik dan indah sehingga dapat dijadikan objek wisata, contohnya Ngarai Sihanok di Sumatera Barat.
  3. Magma yang dikeluarkan oleh gunung berapi memuntahkan bahan tambang dan bahan mineral yang terdapat didalam bumi, akibatnya wilayah sekitar gunung berapi menghasilkan berbagai jenis bahan tambang dan batuan yang bernilai ekonomis.
Sedangkan pembentukan permukaan bumi karena tenaga eksogen memiliki dampak positif berikut ini:
  1. Aktifitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang unik dan indah, sehingga dapat dijadikan objek wisata, Contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat, dan Ayers Rock di Australia.
  2. Proses Sedimentasi menghasilkan daratan yang subur, seperti Sungai Chao Phraya melalui dataran rendah alluvial di bagian Tengah Thailand

Kegiatan pembentukan muka bumi karena tenaga endogen memiliki dampak negatif berikut ini :
  1. Letusan gunung akan mengeluarkan larva dan menyemburkan awan panas, debu akibatnya akan merusak wilayah yang ada disekitarnya seperti : hutan, lahan pertanian dan pemukiman penduduk.
  2. Gempa bumi yang sumber gempanya berada didekat permukaan tanah mengakibatkan rusaknya berbagai bangunan, bila sumber gempanya berada didasar laut akan menyebabkan tsunami yang dapat merusak kehidupan disekitar pantai.
  3. Gempa bumi yang terjadi disekitar pegunungan salju dapat menimbulkan longsoran salju yang sangat merusak.

Kegiatan pembentukan muka bumi karena tenaga eksogen memiliki dampak negatif, seperti berikut ini:
  1. Erosi yang terjadi secara besar-besaran dapat menyebabkan hilangnya kesuburan tanah.
  2. Erosi pada daerah pantai menyebabkan berkurangnya luas lahan pantai.
Upaya penanggulangan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang ditimbulkan oleh pembentukan muka bumi akibat tenaga endogen dan tenaga eksogen:
  • Merancang dan membuat bangunan tahan gempa.
  • Membuat tanggul-tanggul pemecah ombak untuk mencegah abrasi.
  • Membangun stasiun pengamatan gunung berapi yang berfungsi untuk memantau aktifitas gunung berapi dan mengumumkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya kepada masyarakat disekitarnya agar dapat mengurangi korban jiwa.
  • Melakukan kegiatan reboisasi untuk menjaga kesuburan tanah dan kelestarian ekosistem.

  































sumber:
[1]
[2] slideplayer.info

Sunday, 31 July 2016

PERMUKAAN BUMI

PERMUKAAN BUMI  (Bagian 1) A. Aneka bentuk dan Potensi Muka Bumi Perubahan muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal d... thumbnail 1 summary
PERMUKAAN BUMI 
(Bagian 1)

A. Aneka bentuk dan Potensi Muka Bumi
Perubahan muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yng berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, bukit, lembah dan sebagainya. Perubahan tinggi rendahnya permukaan bumi itu disebut relief.


Faktor pembentuk muka bumi di daratan dan lautan 
a. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat membangun. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tiga bagian. Pembagiannya adalah seagai berikut:

1) Tektonik 
Tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun vertikal. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerahnya, pembagian gerakan tektonik adalah sebagai berikut:
a) epirogenetik/ epirogenesa adalah gerakan yang mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung agak lama disuatu daerah yang luas. Contohnya permukaan kontinen atau benua. Tanda-tanda yang kelihatan jelasnya dari epirogentik/epirogenesa dapat dibedakan menjadi dua:
(1) Epirogenetik/ epirogenesa positif adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan (seolah-olah/seakan) naik.
[2]
 (2) Epirogenetik/ epirogenesa negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan (seolah-olah/seakan) turun. 

b) Gerak Oragenetik/ orogenesa adalah gerakan atau pergerseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat daripada gerakan epirogenetik/epirogensa serta meliputi daerah yang sempit. gerakan orogenetik menyebababkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah proses dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan. 
(1) Lipatan (fold)
Lipatan adalah suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kulit bumi yang plastis.
Lapisan yang melengkung membentuk lipatan yang besar, punggung lipatan atau antiklinal dan lembah lipatan sinklinal. lembah sinklinal yang sangat luas disebut goesinklinal. Daerah ladang minyak bumi di Indonesia umumnya terletak pada daerah geosinklinal yang oleh J.H.F Umgrove disebut idiogeosinklinal. Adakalanya sebuah lipatan terjadi dari beberapa antiklinal dan sinklinal. Deretan semacam itu masing-masing disebut antiklinorium dan sinklinorium. Lipatan (fold) terdiri atas berbagai bentuk, diantaranya sebagai berikut.
(a) Lipatan tegak (symetrical fold) terjadi karena pengaruh kekuatannya sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.
(b) Lipatan miring (asymetrical fold) terjadi karena pengaruh tenaga radial, kekuatannya sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.
Lipatan rebah (overtumed fold) terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah. Lipatan menutup (recumbent fold) terjadi karena hanya tenaga tangensial saja yang bekerja.

(2) Patahan (fault)
Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh horizontal dan tenaga vertikal. Daerah retakan seringkali mempunyai bagian-bagian yang terangkat atau tenggelam. Jadi, selalu mengalami perubahan dari keadaan semula, kadang bergeser dengan arah mendatar, bahkan mungkin setelah terjadi retakan, bagian-bagiannya tetap berada ditempatnya.
  • Horst (tanah naik) adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat patahnya lapisan-lapisan tanah sekitarnya.
  • Graben/slenk (tanah turun) adalah lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya.
  • Dekstral terjadi jika kita berdiri potongan yang berada didepan kita bergeser kekanan. Sinistral, jika kita berdiri di potongan besar yang satu dan potongan depan kita bergeser ke arah kiri.
  • Block Mountain terjadi akibat tenaga endogen yang membentuk retakan-retakan disuatu daerah, ada yang naik, ada yang turun,  dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadilah satu kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer. 
2) Gunung Api (vulkanisme)
vulkanisme merupakan salah satu gejala alam yang mencakup peristiwa yang berhubungan dengan aniknya magma (massa cair pijar) ke permukaan bumi melalui satu rekahan dalam kerak bumi. Magma yang sudah keluar disebut lava. Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 900 derajat celcius sampai dengan 1100 derajat celcius, dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. Berdasarkan bentuknya gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kerucut (strato), corong (Maar), tameng (perisai)

3) Gempa Bumi (Seisme)
Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan kekuatan yang berada dari dalam bumi, yaitu sentakan asli yang bersumber dari dalam bumi merambat melalui permukaan lalu menerobos permukaan kulit bumi karena keseimbangannya yang terganggu. Batuan kulit bumi menjadi bergeser sampai tercapainya keseimbangan kembali. Penyebab timbulnya gangguan keseimbangan itu diantranya adalah karena tenaga dari dalam bumi, peristiwa vulkanisme, tektonisme, dan tanah runtuh. Menurut sebab terjadinya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.
a. Gempa Vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api. Apabila gunung api akan meletus, maka timbullah tekanan gas dari dalam. Tekanan ini menyebabkan terjadi getaran yang kita sebut gempa bumi. Gempa vulkanis hanya terdapat di daerah gunung api yang akan, sedang, atau sudah meletus. Bahaya gempa ini relatif kecil, tetapi sangat terasa di sekitarnya.

b) Gempa Tektonik
Gempa tektonik disebabkan oleh gerak tektonik yang merupakan akibat dari gerakan orogenetik. Daerah yang seringkali mengalami gempa tektonik adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasfik. Bahaya gempa ini sangat besar sekali sebab akibat gempa yang timbul, tanah dapat mengalami retakan, terbalik bahkan bergeser.

c) Gempa runtuhan (terban)
Gempa runtuhan dapat terjadi karenaa gugurnya atau runtuhnya tanah didaerah tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur. Pada umumnya pegunungan kapur terdapat gua yang disebabkan oleh korosi. Jika gua lubang tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Namun, bahaya yang ditimbulkan gempa bumi relatif kecil.
Lokasi episentrum (pusat gempa) pada suatu tempat dapat ditentukan menggunakan beberapa cara.
(1) Menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami atau mencatat gelombang primer pada waktu yang sama.
(2)  Menggunakan tiga seismograf yang ditempatkan pada sebuah stasiun gempa.
(3) Menggunakan tiga tempat yang telah diketahui jarak episentralnya.

Klasifikasi gempa juga dapat dibedakan berdasarkan pusat gempa (episentrumnya).
1) Berdasarkan bentuk episentrumnya.
  • Gempa liear memiliki episentrum berbentuk garis
  • Gempa sentral memiliki episentrum berbentuk titik.
2) Berdasarkan jarak episentrumnya
  • Gempa setempat/lokal memiliki jarak episentrum kurang dari 10.000 km
  • Gempa jauh memiliki jarak episentrum sekitar 10.000 km
  • Gempa sangat jauh memiliki jarak episentrum sekitar 10.000 km.
3) Berdasarkan letak episentrumnya
  • Gempa darat memiliki letak episentrum didaratan.
  • Gempa laut memiliki letak episentrum di daratan
  • Gempa laut memiliki letak episentrum didasar laut atau permukaan laut.








































Sumber:
[1] IPS terpadu, gema nusa karangan Wiyana, S.Pd


Klik Iklannya dun...