Thursday, 1 November 2018

SEKILAS RIWAYAT DARI KELAPA SAMPAI JAKARTA

(diketik pada tanggal, 1 November 2018 di Jakarta, sumber : Buku "ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA" ) KALAPA Kalapa yan... thumbnail 1 summary
(diketik pada tanggal, 1 November 2018 di Jakarta, sumber : Buku "ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA")

KALAPA

Kalapa yang terletak di tepian muara Kali Ci Liwung adalah pelabuhan Kerajaan Sunda yang ibukotanya bernama Pakuan Pajajaran, jauh dipedalaman, di tempat yang sekarang menjadi Kota Bogor.

Kerajaan Hindu tersebut lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Pajajaran. Wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran di Pantai utara meliputi daerah Cirebon, Sangiang, dan Banten. Kalapa termasuk wilayah Sangiang yang disebut oleh orang-orang Portugis sebagai Samian. Nama Pelabuhan tersebut ditemukan dalam dua naskah lontar beraksara Sunda kuno, yaitu Bujangga Manik dan Carita Parahiyangan.

Entah bagaimana ceritanya, naskah Bujangga Manik itu kini tersimpan di Perpustakaan Bodlein, Oxpord, Inggris[1]. Isinya tentang kisah perjalanan Bujangga Manik, seorang rahib yang berasal dari Keraton Pakuan, menyusuri Pulau Jawa dan Bali. Waktu itu Majapahit masih menguasai Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali secara utuh, serta kesultanan Demak belum berdiri. Ketika pulang dari perjalanan pertama dia menumpang sebuah kapal layar dari Pemalang sampai Kalapa. Antara Kalapa dan Pakuan dia menyebut 11 nama tempat yang dilaluinya. Namun, hanya tiga nama tempat yang masih dapat diidentifikasi, yaitu kalapa, Pabean, dan Ancol. Selain Itu, disebut-sebut pula orang Angke yag menjadi salah seorang anak buah kapal.

Naskah Carita Parahiyangan tersimpan di Perpustakaan nasional engan kode naskah koropak nomor 406. Naskah tersebut telah diterjemahkan oleh Aca dan Saleh Danasasmita. Dalam Carita Parahiyangan disebut-sebut nama tempat Kalapa, Ancol (Tiji), Tanjung, dan Wahentan (Banten).

SUNDA KALAPA

KALAPA pada zamannya tergolong pelabuhan Internasional. Tidak hanya perahu-perahu dari berbagai penjuru Nusantara, tetapi juga yang biasa berlabuh disitu kapal-kapal dari negara lain, seperti Tiongkok dan India. Pada kedua abad ke-15, Kalapa disinggahi kapal orang-orang Portugis. Mereka membuat peta navigasi dari pantai utara Pulau Jawa. Dalam peta itu, Kalapa tercantum dengan nama Cunda Calapa. 
Orang-orang Portugis melengkapi nama Kalapa dengan kata Sunda untuk menyatakan bahwa pelabuhan itu milik kerajaan Sunda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Pajajaran. Nama Kalapa mulai muncul antara lain ketika Tomes Pires menyebut dalam bukunya, Suma Oriental, bahwa pelabuhan yang letaknya disisi sebalah timur muara Sungai Ci Liwung itu adalah pelabuhan yang sudah tertata rapi, ada syahbandar, hakim, juga bendahara (mangkubumi). Hal tersebut juga tercatat oleh Jan Huygen Van Linsehoten dalam Itinerario yang dibuat pada 1556. Pada peta yang digambarkan dalam buku tersebut, tercatat sebuah pelabuhan bernama Cunda Calapa.


Keterangan Sumber:
[1] Untuk Pertama kalinya naskah itu diumumkan oleh J. Noordayan dalam Bijdragen Tot Taal an Land an Volkenkundig 138, 1982, 7, hlm: 41-42. Judulnya: Bujangga Manik's Journeys Through Jawa. Topographical Data from Old Sundanese Source (bersumber dari buku Asal Usul Nama Tempat di Jakarta hal. 3)
Klik Iklannya dun...