Friday 9 October 2020

PUAN MAHARANI BERDARAH PADANG

PUAN MAHARANI BERDARAH PADANG  Ketua DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) periode 1 Oktober 2019 sampai dengan 30 September ... thumbnail 1 summary

PUAN MAHARANI BERDARAH PADANG 

Ketua DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) periode 1 Oktober 2019 sampai dengan 30 September 2024 adalah Ibu Puan Maharani. Beliau adalah ketua DPR RI perempuan pertama di Indonesia. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 September 1973 di Jakarta [1]. Kedua Orang tua Puan Maharani merupakan tokoh terkenal di Republik Indonesia.

Puan Maharani merupakan seorang anak yang memiliki darah keturunan "Minang". Ibunya Puan Maharani adalah seorang mantan Presiden Republik Indoonesia. Ibunya Puan maharani bernama Megawati Soekarno Putri. Nenek dari Puan Maharani bernama Ibu Fatmawati. Beliau memiki nama asli Fatimah

Ibu Fatmawati adalah seorang tokoh bersejarah yang telah menjahitkan sang saka merah putih pertama kali. Nenek dari Puan Maharani ini juga memiliki darah asli minang (Sumatra Barat) yang pergi merantau ke Bengkulu. Nenek dari Puan Maharani ini lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu. orang tua dari Nenek Puan Maharani ini bernama Hasan Din dan Siti Chadijah [2].

Ibu Fatmawati yang merupakan Istri Ketiga dari Presiden Pertama Republik Indonesia. Beliau menikah dengan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1943. Pernikahan tersebut berlangsung saat Soekarno belum resmi menjadi Presiden Republik Indonesia Pertama. Dari pernikahan tersebut lahirlah Guntur Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rahmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, Guruh Soekarno Putra. 

Sukarno pada orang minang disebut sebagai sumando minang. Sumando minang yang memiliki arti sebagai "beristri orang minang". Beliau sangat disayang oleh orang minang karna beristrikan orang minang (sumando). Ketika Soekarno diasingkan ke Bengkulu dan Jepang ingin masuk. Belanda selalu mengungsikan tokoh-tokoh nasional ke luar negeri seperti ke Australia. Tokoh Nasional tersebut ingin diungsikan ke keluar negeri agar tidak dimanfaatkan oleh Jepang. 

Soekarno saat itu ingin diungsikan oleh Belanda ke Australia. Perjalanan yang digunakan oleh Belanda saat mengungsikan Soekarno melalui jalur darat. Jalur daratnya itu dari Bengkulu ke Padang. Pada saat ingin diungsikan tak diduga tentara Jepang sudah masuk di Bengkulu. Di tinggalkan lah Soekarno oleh tentara Belanda di Bengkulu. Berita tersebut sampai kepada tokoh-tokoh Sumatra Barat yang tahu persis bahwa Soekarno ini teman Pak Hatta. Pak Hatta merupakan pahlawan berdarah minang kawan dari Pak Soekarno. Pada saat itu Soekarno belum menjadi sumando minang pada saat itu.

Pak Soekarno di Jemput oleh tokoh minang. Beliau dibawa menggunakan transportasi yang bernama pedati. Pedati digunakan karna pada saat itu jarang sekali ada mobil dan bisa dikatan tidak ada mobil pada zaman tersebut. Dalam perjalanannya Soekarno menuju Padang. Kondisi Soekarno sudah terlihat lusuh. terlihat sekali Soekarno tidak terurus. Pakaianya yang dikenakannya seperti sudah tidak tercuci bermingu-minggu. 

Soekarno dibawa oleh tokoh-tokoh minang ke Padang. Lalu di tampung oleh seorang tokoh minang yang bernama Datuk Majo Urang. Datu Majo urang adalah kakek dari Alm. Arif Ariman (Seorang ekonom). Sekarang tempat itu ada di A. Yani nomor 14 Padang. Saat tinggal dirumah Datuk Majo Urang beliau dibelikan pakaian. Lalu beliau dibawa pergi lagi oleh tokoh-tokoh minang ke Bukit Tinggi menggunakan kereta api.

Kemudian Soekarno berkunjung ke Madrasah Darufunun. Madrasah Darufunun merupakan pesantren terbesar Sumatra Tengah pada zaman itu.  madrasah Darufunun saati itu dipimpin oleh bapak Abas Abdullah. Beliau datang terlambat. Soekarno membuat janji jam 12 dengan Bapak Abas Abdullah tapi terlambat.  Pada saat itu sudah banyak orang yang menunggu kedatangan Soekarno dipesantren itu. 

Bapak Abas Abdullah tersebut menegur Soekarno yang datang terlambat saat itu. "Anda ini akan menjadi pemimpin Indonesia. Jangan biasakan Anda ini tidak tepat janji". Kata Bapak Abas Abdullah kepada Soekarno yang pada saat itu datang terlambat.

Bapak Abas Abdullah pun memberikan saran kepada Soekaro untuk mengganti peci yang biasa digunakan. Peci Soekarno yang biasa digunakan bukanlah seperti peci yang sering dilihat pada foto-foto Soekarno. Peci saat yang digunakan saat itu terlihat pendek. "Anda calon pemimpin bagi bangsa ini. Jadi Anda harus terlihat gagah". Kata Pak Abas Abdullah kepada Soekarno pada saat itu. Sehingga Soekarno pun mengganti pecinya. Peci yang dipakai itu adalah peci yang sering dilihat pada foto-foto Soekarno saat ini.

Bapak Abas Abdullah ini juga mengingatkan Soekarno bahwa gigi taringnya agak dempet (gingsul). Pesona Soekarno terdapat pada giginya yang gingsul. Tapi orang seperti pak Soekarno yang memiliki gigi gingsul ini harus hati-hati. Karna orang yang memiliki gingsul seperti bapak Soekarno ini gampang tertarik oleh wanita cantik. Dalam bahasa minang seorang yang gampang tertarik wanita cantik disebut dengan "rambang mato". Rambang mato pada saat ini disamakan dengan mata keranjang. Hanya saja memiliki pengertian dan bahasa yang lebih halus [4].

Setelah empat bulan berlalu di Jakarta. Soekarno menemui Hatta. saat pertemuan dengan hatta tersebut. beiau mengatakan ingin menikahi Fatmawati. Dalam pertemuan tersebut bersama dengan empat serangkai minta membuat surat pernyataan. Jika anda mau menikah dengan Fatmawati. Anda harus membuat surat pernyataan memberikan jaminan satu inggit sebagai biaya hidupnya Fatmawati dan harus menyediakan tempat tinggal berupa rumah di Bandung. lalu harus menanggung biaya hidupnya seumur hidup. Lalu diizinkan menikah Soekarno oleh empat serangkai. 

Saat yang membawa Fatmawati dan kedua orangtuanya ke Jakarta adalah Samaun Mahdi (dalam riwayat lain bernama Samaun Bakri). Samaun Mahdi merupakan orang Padang. Samaun Bakri jugalah yang membantu persiapan Soekarno menikah dengan Fatmawati. Samaun makdi tidak sendiri dalam mempersiapkan pernikah Soerkano dengan Fatmawati. Beliau dibantu oleh Bapak Abdul Karim Oei dan dr. Djamil.

Peroses pernikahan Soekarno dan Fatmati diurus pada tanggal 1 juni 1943. Pernikahan Soekarno dan Fatmawati tidak langsung bertatap muka. Tapi pernikahan tersebut diwakilkan oleh teman dari Samaun yang bernama Sarjono. Setelah terjadi pernikahan Sukarno (diwakilkan oleh Sarjono) dan Fatmawati barulah Samaun mengantarkan Fatmawati ke pada Soekarno dari Bengkulu Ke Jakarta.

Lalu Bapak Dari Puan Maharani adalah Bapak Taufik Kemas. Beliau adalah seorang tokoh politik yang pernah menjabat sebagai anggota DPR/MPR pada tahun 1992. Beliau terpilih menjadi anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Orang berliau bernama Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayah dari Pak Taufik Kieamas berasal dari Sumatra Selatan. Sedangkan Ibu dari Pak Taufik Kiemas berasal dari Minangkabau di Batipuh Tanah Datar Sumatra Barat [3].


















































Sumber :

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Puan_Maharani 

[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Taufiq_Kiemas

[3] Indonesia Lawyers Club dengan topik pembahasan Sumbar Belum Pancasilais? Diopload pada tanggal 10 September 2020 pada alamat https://www.youtube.com/watch?v=GsC-wj2byKg

[4] Hasril Chaniago pada Indonesia Lawyers Club dengan topik pembahasan Sumbar Belum Pancasilais? Diopload pada tanggal 10 September 2020 pada alamat https://www.youtube.com/watch?v=GsC-wj2byKg











#RUU #PUAN #PDIP #SOEKARNO #PECI #MEGAWATI #DPR #MPR #MINANG #PADANG

No comments

Klik Iklannya dun...